Sunday, April 15, 2007

Etika Copy-Paste

Kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu etika dalam ber-Internet, yaitu tentang copy-paste tulisan. Maaf sedikit panjang, tapi penting juga lho disimak buat yang masih belajar :)

KASUS 1.
Beberapa waktu lalu, saya mendapati beberapa tulisan di blog ini di copy-paste di blog lain tanpa menyebutkan (melink) ke tulisan sumber (blog ini), walaupun memang ada tulisan yang di dalamnya memang sudah termuat nama/link saya. Setelah saya ingatkan, alasannya karena blog tersebut memang kumpulan dari tulisan2 blog lain yang bermanfaat, sebagai arsip dia saja. Sampai di situ, saya simpulkan bahwa dia kurang paham tentang etika yang satu ini.

Blog maupun web merupakan sebuah media online, semua orang bisa mengakses asal terhubung ke Internet dan halamannya tidak dipasang password/private. Jadi, entah blog itu hanya sebagai arsip pribadi, sebagai kumpulan tulisan2 bagus, dan sebagainya, selama dia memuat atau mengutip tulisan orang lain, maka dia juga harus mencantumkan sumber tulisan tersebut. Atau jika tidak, biasa disebut plagiat atau penjiplak.

Salah seorang blogger Indonesia bahkan berkampanye agar tidak asal copy-paste. Berikut kutipannya (dari blog ini):

Jangan Asal Copy Paste/ JACP adalah sebuah ajakan moral untuk menghargai hasil karya para blogger, karena apapun isinya, apapun wujudnya, blog adalah juga sebuah hasil karya cipta. Kampanye ini terinspirasi dari beberapa kasus penjiplakan dan pembajakan materi blog...

Saya sendiri tidak bisa menyalahkan buat yang baru mulai ber-Internet dan belum ngerti, trus merasa bahwa dia hanya mengumpulkan tulisan2 untuk arsip online-nya saja. Semoga dengan tulisan ini, dan kampanye di atas, buat yang sudah mengerti bisa ngasitau yang belum mengerti :) Jangan sampai banyak blogger (pemula khususnya) yang tujuannya sebenernya bukan menjiplak, jadi dicap menjiplak gara2 tidak paham etika tadi.

Lebih lengkap, baca di sini.

KASUS 2.
Ada blog yang SEMUA isinya copy-paste dari 1 blog lain. Intinya kayak kembaran blog, atau copy-an isi blog gitu. Memang sih saya liat di bawah setiap tulisan ada kata2 "diambil dari ...". Tapi apa itu etis???
Menurut saya, jawabannya bisa ya, bisa tidak.
Iya, alias gak masalah, KALAU si pemilik blog yang di-copy itu udah ngasi ijin. "Oke, salin aja semua isi blog gue," contohnya.
Tidak etis, jika belum ijin ke pemilik blog. Meskipun di setiap akhir postingan udah dicantumin? IYA. Mengapa?

Kayak bikin tugas aja, si A udah mikir capek2, tiba2 si B diam2 memfotocopy untuk dikumpulin ke guru. Di akhir setiap lembarnya memang ada tulisan kecil2 bahwa si A pembuatnya. Kalo si guru cermat, pasti bisa langsung menghanguskan nilai si B, si B jadi tidak bisa dipercaya lagi. Kalo gak cermat, ya justru guru itu bakalan menuduh keduanya saling curang karena hasilnya sama, dan nama keduanya buruk. Dengan analogi seperti itu, guru di dunia blog ini ibaratnya adalah para pembaca/pengunjung blog. Lambat laun memang akan kelihatan mana yang kreatif beneran, mana yang asal copy-paste.
Selain itu, kembali lagi seperti kasus 1, hargailah karya orang lain.

Mungkin nanti ada yang bertanya, lho bagaimana kalo itu blog agregator khusus? (pembeli bukuku, ada kan apa itu RSS Feed dan agregator). Itu laen soal. Di blog agregator khusus meskipun mengambil [biasanya] 10 postingan terakhir dari suatu sumber, tapi di blog tersebut memang profilnya tertulis bahwa itu blog agregator si A, atau blog agregator anggota komunitas X (misal). Bukan "ini blog gue, isinya tulisan2 gue". Ngerti kan bedanya?!

---
Ok teman2, meskipun kita bersosialisasi di Internet, tapi harga diri gak hanya ada di dunia nyata saja kan :)

Saya sendiri sampai saat ini tidak pernah copy-paste mentah2 dari blog lain. Biasanya kalo mo menyalin satu tulisan penuh, sebelumnya saya beri pengantar dulu satu paragraf (minimal), tentang apa yg dibahas di tulisan orang lain itu.

Tentang kasus 1 sih kayaknya udah jelas. Kalo kasus 2, mungkin ada yang gak sependapat, silakan komen aja :)